TUGAS MAKALAH
AKUAKULTUR
PENYAKIT WHITE
SPOT YANG MENYERANG KOMODITAS IKAN KOI Cyprinus
carpyo
Oleh:
Selviani
H41112334
JURUSAN BIOLOGI
FAKULTAS
MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS
HASANUDDIN
MAKASSAR
2015
BAB
I
PENDAHULUAN
I.1
Latar Belakang
Ikan hias merupakan salah satu komoditi
perikanan yang potensial dalammenghasilkan
devisa bagi negara
dan mensejahterakan masyarakat
perikanan(pembudidaya). Pangsa pasar ikan hias Indonesia di dunia saat
ini sebesar 7,5 %,lebih kecil dibandingkan dengan pasar Singapura yang mencapai
22,8 %, sedangkanpotensi ikan hias
Indonesia jauh melebihi negara tetangga tersebut. Potensi ikan
hias di Indonesia
tersebar di Pulau
Jawa, Sumatera, Bali,Kalimantan,Sulawesi, Maluku, danPapua.
Pada saat ini peminat ikan hias terus bertambah
dan semakin menyebar keseluruh
lapisan masyarakat.Meskipun kemampuan
daya belinya bervariasi,masyarakat perkotaan
di Indonesia melengkapi
rumahnya dengan akuarium-akuarium yang diisi beragam ikan
hias salah satunya ikan koi.Ikan koi berasal dariNegara Jepang (Kokugyo).Di
negeri matahari terbit itu, koi berkembang pesat.Ikankoi merupakan ikan hias
unggulan.Corak sisiknya yang
berwarna-warni membuatikan ini banyak digemari, terutama oleh para pengusaha
ikan hias. Koi termasukgolonganAimal ia. Dari famili masih dikelompokan dalam
beberapa genus dan terdiridari beberapa specias salah satunya Chyprinus carpio
dengan nama lokal ikan koi.
Ikan koi di Indonesia merupakan
ikan hias favorit dan banyak digemarimasyarakat luas karena tubuhnya yang
mempesona dan harganya relatif tidak terlalumahal. Ikan koi sekarang ini masih
menjadi salah satu komoditas perdagangan yangcukup baik dalam bidang perikanan.
1.2. Tujuan
Mengetahui
permasalahan pada budidaya
ikan Koi yang
salah satunyadisebabkan oleh
Penyakit yang menyebabkan ikan koi mengalami White spot atau bintik-bintik
putih.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1.Taksonomi dan
Morfologi Ikan Koi
2.1.1. Taksonomi
Menurut Atim dan sukarwo (2008), ikan koi
mempunyai urutan taksonomi
atau klasifikasi sebagai berikut :
Filum : Chordata
Kelas : Osteichthyes
Ordo : Ostariophsy
Familia: Cyprinidae
Genus :Cyprinus
Spesies: C.carpio
Nama
binomial: Cyprinus carpio
2.1.2 Morfologi
Koi memiliki berbagai corak warna yang indah dan
mempunyai badan yangberbentuk seperti torpedo dengan perangkat gerak berupa
sirip. Untuk bisa berfungsisebagai alat bergerak, sirip ini terdiri atas
jari-jari keras, jari-jari lunak, dan selaputsirip.Yang dimaksud dengan
jari-jari keras adalah jari-jari sirip yang kaku dan patahjika dibengkokkan. Sebaliknya
jari-jari lunak akan
lentur dan tidak
patah jikadibengkokkan, dan
letaknya selalu di
belakang jari-jari keras.
Selaput siripmerupakan
"sayap" yang memungkinkan koi mempunyai tenaga dorong yang lebihkuat
apabila berenang.Sirip dada dan sirip ekor hanya mempunyai jari-jari
lunak.Sirip punggung mempunyai 3 jari-jari keras dan 20 jari-jari lunak, sirip
perut hanya terdiri dari jari-jari lunak, sebanyak 9 buah, sirip anus mempunyai
3 jari-jari kerasdan 5 jari-jari lunak.
Gambar 2.1 ikan koi.Sumber: Google.co.id.
2.2
Penyakit Yang Menyerang Ikan Koi
Menurut Daelami (2001), penyakit ikan hias umumnya disebabkan oleh
duakelompok besar, yaitu penyakit yang disebabkan oleh parasit (parasiter) dan
bukanparasit (non parasiter). Penyakit parasit adalah penyakit yang disebabkan
oleh adanyaparasit yang menyerang tubuh, insang, lendir, maupun organ dalam
tubuh ikan itusendiri.Parasit tersebut dapat berupa protozoa, jamur, bakteri,
dan virus.Sedangkanpenyakit non parasit adalah penyakit yang timbul bukan
karena serangan parasit.Namun, biasanya sumber penyakit adalah faktor
lingkungan dan pakan. Contohnyakualitas
air yang buruk,
perubahan suhu mendadak,
perubahan pH air,
dan kekurangan oksigen. Menurut
Sitanggang (2002), selain
penyakit, hama jugamenjadi ancaman serius bagi ikan hias.
Berdasarkan sifat hidupnya ada dua jenishama yakni hama predator seperti
anjing, kucing, burung, ular. Dan hamacompetitor seperti organisme lain yang
keberadaanya didalam kolam ikan hias tidak dikehendakimisalnya udang dan
cacing.
2.1.1 Penyakit White
Spot
Penyakit white spotadalah penyakit
pada ikan air tawar dan kura-kura semi aquatic dan kura-kura full aquatic. Mengobati penyakit bintik putih pada
kura-kura dan ikan sebenarnya mudah, asalkan dilakukan dengan cepat dan
tepat. Penyakit bintik putih pada ikan dan
kura-kurabiasa disebut ich. Penyakit
white spot biasanya terjadi akibat lingkungan air yang kotor akibat
bakteri yang disebabkan oleh sisa makanan. Penyakit
white spot atau penyakit bintik putih pada ikan dan kura-kura biasanya membuat
nafsu makan ikan dan kura-kura berkurang, bahkan dalam beberapa kasus yang
parah, penyakit ini akan membuat nafsu makan ikan dan kura-kura hilang
samasekali (mogok makan), yang berakhir dengan matinya ikan dan kura-kura yang
terkena penyakit white spot ini.
White spot atau dikenal
juga sebagai penyakit “ich” merupakan penyakit ikan yang disebabkan oleh
parasit. Penyakit ini umum dijumpai pada hampir seluruh spesies
ikan. Secara potensial white spot dapat berakibat mematikan.
Penyakit ini ditandai dengan munculnya bintik-bintik putih di sekujur tubuh dan
juga sirip.
Inang white spot yang
bervariasi, siklus hidupnya serta caranya meperbanyak diri dalam akuarium
memegang peranan penting terhadap berjangkitnya penyakit tersebut.
Siklus hidup
white spot terdiri dari beberapa tahap, tahapan tesebut secara umum dapat
dibagi dua yaitu tahapan infektif dan tahapan tidak infektif (sebagai
“mahluk” yang hidup bebas di dalam air atau dikenal sebagai fase berenang).
Gejala klinis white spot merupakan akibat dari bentuk tahapan sisklus
infektif. Ujud dari “white spot” pada tahapan infektif ini dikenal
sebagai Trophont.Trophont hidup dalam lapisan epidermis kulit, insang atau
rongga mulut. Oleh karena itu, julukan white spot sebagai
ektoparasit dirasa kurang tepat, karena sebenarnya mereka hidup dilapisan dalam
kulit, berdekatan dengan lapisan basal lamina. Meskipun demikian
parasit ini tidak sampai menyerang lapisan di bawahnya atau organ dalam
lainnya.
White spot
disebabkan oleh parasit yang diberi nama: Ichtyophtirius
multifilis. Parasit ini diketahui terdiri dari beberapa strain.
Ichtyophtirius multifilis memiliki
selang toleransi suhu lebar, oleh karena itu, penyakit white spot dapat
dijumpai baik pada ikan-ikan yang hidup di air dingin maupun yang hidup di
daerah tropis.
White spot dapat
masuk kedalam sistem akuarium melalui ikan yang terjangkit, atau melalui air
yang mengandung parasit pada fase berenang. Tanaman air dan pakan hidup
dapat pula menjadi perantara white spot terutama apabila lingkungan hidup
tanaman dan pakan hidup tersebut telah terjangkit white spot sebelumnya.
Air ledeng
berkualitas baik jarang menjadi media penyebaran white spot. Diketahui bahwa
fase berenang white spot hanya dapat bertahan hidup selama beberapa jam
saja sebelum harus menempel pada inangnya. Oleh karena itu, biasanya
mereka akan mati selama proses pengolahan air.
Penyebab bercak/bintik putih ini adalah
ciliata kecil (sering disebut Lehthyoplithitius, yakni parasite yang memiliki
rambut getar/cilia) yang berenang-renang di kolam ikan untuk mencari inang.
Jika telah menemukan inang, mereka akan mengubur diri ke dalam lapisan dermis
dimana mereka bisa memperoleh makanan untuk sel-sel tubuh mereka. Jika tidak
segera menemukan inang dalam 24 jam, mereka akan mati. Setelah kira-kira 3
minggu, mereka akan jatuh dari inang dan bereproduksi dalam bentuk kista di
dasar kolam.
2.1.2
Pemeliharaan Ikan Koi
1.
Kolam Ikan Koi
Pemeliharaan ikan
koi dapat menggunakan bantuan media mulai dari kolam semen, kolam taman, kolam
tanah, sampai dengan kolam terpal. Namun ada beberapa orang yang salah persepsi
bahwa memelihara ikan koi bisa di dalam aquarium.Hal tersebut sebenarnya salah,
karena ikan koi bisa hidup dengan baik hanya di tempat yang luas.
Mayoritas aquarium
hanya memiliki luas yang terbatas.Jadi tidak cocok digunakan untuk memelihara
ikan warna warni ini. Ukuran kolam ikan koi yang ideal adalah minimal 1,5 meter
x 2 meter, dan dengan kedalaman 80 sampai 50 cm.
Ukuran tersebut
terbilang ideal karena jika terlalu dangkal, maka ikan koi akan terkena paparan
sinar matahari secara langsung sehingga mengakibatkan warna tubuhnya menjadi
pucat. Selain itu usahakan kolam ikan koi memiliki jarak dengan bibir kolam
sebesar 25 cm untuk menghindari ikan lompat ke luar kolam.
2.
Air
Ikan koi bisa hidup
dengan baik jika habitatnya terjaga kebersiahannya.Oleh sebab itu perlu
perawatan ekstra untuk menjaga kebersihan dari air tempat hidup ikan koi.
Penggunaan filter berlapis diperlukan untuk menjaga kebersihan dan kejernihan
air.
Selain itu juga
harus diperhatikan tingkat keasaman air. Untuk pemeliharaan koi yang baik
adalah 6,5 sampai dengan 8,5. Sirkulasi air di dalam kolam koi juga harus
terjaga.Karena itulah harus disediakan pompa yang dapat mengalirkan air
sebanyak 25 liter per menit.
Namun jika
pembudidaya tidak menggunakan bantuan penyaringan atau filter, maka diharuskan
untuk mengganti air kolam dengan air yang bersih minimal sekali dalam dua
minggu agar tetap terjaga kebersihannya.
3.
Pakan Ikan Koi
Pakan ikan koi juga
harus diperhatikan jika menginginkan hasil ikan koi yang berkualitas
tinggi.Pemilihan pakan yang bagus juga dapat membantu menjaga kesehatan koi dan
membuat warna kulit ikan koi semakin terang dan tampak indah.
Pakan koi sendiri
bisa dibedakan menjadi dua, yakni pakan alami dan pakan buatan.Untuk membantu
pertumbuhan koi, dapat diberi makan wheat germ yang mengandung protein mencapai
32 %.Sangat bagus untuk mempercepat pertumbuhan ikan koi.
Sedangkan pakan yang digunakan untuk
membantu membuat warna ikan menjadi lebih terang adalah pakan yang mengandung
karoten.Zat karoten tersebut dapat ditemui pada kepiting, salmon,
udang-udangan, kutu air, jentik nyamuk, cacing darah, wortel, alga atau
ganggang spirullina, sawi, kubis, semangka, sampai dengan cabai hijau.
2.1.3
Perawatan Dan Pencegahan Penyakit White Spot Pada Ikan Koi
a.
Pencegahan
Tindakan karantina terhadap penghuni
akuarium baru merupakan tindakan pencegahan yang sangat dianjurkan dalam
menghindari berjangkitnya white spot. Pada dasarnya white spot termasuk mudah
dihilangkan apabila diketahui secara dini. Berbagai produk anti white
spot banyak dijumpai di toko-toko akuarium. Produk ini biasanya terdiri
dari senyawa-senyawa kimia seperti metil biru, malachite green, dan atau
formalin. Meskipun demikian, ketiga senyawa itu tidak akan mampu
menghancurkan fase infektif yang hidup di dalam tubuh kulit ikan. Oleh
karena itu, pemberian bahan ini harus dilakukan berulang-ulang untuk
menghilangkan white spot secara menyeluruh dari akurium.
Perlu diperhatikan bahwa
spesies ikan tertentu, khususnya yang tidak bersisik diketahui sangat tidak
toleran terhadap produk-produk anti white spot, oleh karena itu, perhatikan
cara pemberian obat-obatan tersebut pada kemasannya dengan baik.
Perlakuan perendaman dengan garam dalam
jangka panjang (selama 7 hari pada dosis 2ppt(part per thousand)) diketahui dapat
menghilangkan white spot. Perlakuan ini hanya dapat dilakukan pada ikan-ikan
yang tahan terhadap garam.Akuarium sendiri dapat dibersihkan dari white spot
dengan cara memindahkan selurah ikan dari akuarium tersebut. Pada
lingkungan tanpa ikan sebagai inang, fase berenang dari whte spot akan mati
dengan sendirinya. Pada akuarium dengan suhu diatas 21°C, akuarium akan
terbebas dari white spot setelah dibiarkan selama 4 hari. Akan lebih aman
lagi apabila akuarium tersebut dibiarkan selama 7 hari. Semua
peralatan akuarium juga akan terbebas dari white spot setelah dibiarkan selama
7 hari.Radiasi dengan sinar ultra violet dapat pula membantu mengurangi populasi
white spot.
Ikan yang lolos dari serangan white
spot diketahui akan memiliki kekebalan terhadap penyakit tersebut.
Kekebalan ini dapat bertahan selama beberapa minggu atau beberapa bulan.
Meskipun demikian ketahanan ini dapat menurun apabila ikan yang bersangkutan mengalami
stres atau terjangkit penyakit lain. Pada suatu serangan white spot
sering dijumpai ada ikan dari jenis yang sama tidak terjangkit oleh white spot
tersebut sama sekali. Hal ini merupakan salah satu petunjuk adanya fungsi
kekebalan tadi.
Setiap jenis ikan memiliki tingkat
kerentanan yang berbeda terhadap white spot.Dari sekian banyak spesies yang ada
Botia macracantha merupakan salah satu spesies yang sangat rentan terhadap
white spot.
Banyak jenis
perawatan yang tersedia.Beberapa jenis perawatan ditujukan untuk
menyerang/melumpuhkan ciliata ketika masih dalam fase berenang.Sementara yang
lainnya langsung ditujukan untuk melenyapkan ciliata di badan koi.Pengobatan
dapat dilakukan dengan memberikan garam ikan 5 kg/ton air kolam atau dengan
meningkatkan suhu diatas 25C.Perawatan mungkin perlu dilakukan secara berulang.
Untuk tahu cara penanganan penyakit yang lebih tepat, alangkah lebih baik jika
pemilik berkonsultasi dulu dengan pakar koi atau orang yang memang ahli di
bidang ini.
b. Perawatan dan Pengobatan
Berikut adalah cara mengobati penyakit white spot pada
ikan koi berdasarkan pengalaman dokter hewan.
1.
Saat
melihat ada bintik putih pada salahsatu tubuh ikan, segera pindahkan ikan
tersebut ke akuarium lain dan periksa secara menyeluruh tubuh ikan yang lain.
Jika terdapat ikan lain yang memiliki bintik putih juga, pindahkan ikan
tersebut ke akuarium lain lagi. Hal ini untuk mencegah penyebaran penyakit
bintik putih pada ikan yang masih sehat.
2.
Setelah
anda yakin tidak ada ikan lain yang memiliki bintik putih lagi, segera ganti
air di dalam akuarium, dan ganti air setiap hari selama seminggu
berturut-turut.
3.
Setelah
ikan yang memiliki bintik putih dikarantina dalam akuarium karantina, naikkan
temperatur air di dalam akuarium secara perlahan. Normalnya, ikan hidup di suhu
air antara 20 hingga 26 derajat celcius.Naikkan suhu air dalam akuarium
karantina secara perlahan (satu derajat celcius dalam setiap jam secara
perlahan) hingga mencapai 30 derajat celcius, dan pertahankan suhu tersebut
selama beberapa jam untuk membunuh jamur penyebab penyakit white spot. Lakukan
langkah diatas selama satu minggu sambil dengan air yang diganti setiap
harinya.
4.
Jika
anda kesulitan melakukan poin nomor tiga karena tidak adanya water termometer,
maka anda bisa melakukan poin keempat ini, yaitu menambahkan garam ikan ke
dalam air. Ganti air tiap hari dengan air yang telah ditambahkan garam ikan
hingga kondisi ikan atau kura-kura sehat kembali.
Langkah pengobatan
penyakit white spot poin ketiga sebenarnya sudah cukup untuk
mengobati penyakit white spot pada ikan.Namun jika bintik putih tidak juga
berkurang, berikan garam ikan ke dalam air akuarium karantina dengan dosis 5gr
perliter air, lakukan selama 3 hari berturut-turut.
BAB
III
PENUTUP
III.1
Kesimpulan
Kesimpulan
yang dapat diperoleh dari tinjauan pustaka adalah penyakit ikan hias
umumnya disebabkan oleh duakelompok besar, yaitu penyakit yang disebabkan oleh
parasit (parasiter) dan bukanparasit (non parasiter).Penyakit parasit adalah
penyakit yang disebabkan oleh adanyaparasit yang menyerang tubuh, insang,
lendir, maupun organ dalam tubuh ikan itusendiri.Parasit tersebut dapat berupa
protozoa, jamur, bakteri, dan virus.Sedangkanpenyakit non parasit adalah
penyakit yang timbul bukan karena serangan parasit. Penyakit White spot atau dikenal juga sebagai penyakit “ich” merupakan
penyakit ikan yang disebabkan oleh parasit. Penyakit ini umum dijumpai
pada hampir seluruh spesies ikan. Secara potensial white spot dapat
berakibat mematikan. Penyakit ini ditandai dengan munculnya bintik-bintik
putih di sekujur tubuh dan juga sirip.
III.2. Saran
Sebaiknya mata kuliah akuakultur lebih diperkenalkan lagi
kepada para mahasiswa agar lebih menambah wawasan tentang akuakultur.
DAFTAR PUSTAKA
Afarico, 2011. Penyakit white spot. http://blogs.unpad.ac.id/alfarico/2011/05/14/white-spot-ich/,
diakses pada tanggal 14 Oktober 2015, Makassar.
Nira, 2013.Gejala Dan Penyebab Penyakit White Spot.http://duniakoi.com/gejala-penyebab-dan-pengobatan-penyakit-bintik-putih-white-spot-pada-koi,diakses
pada tanggal 14 Oktober 2015, Makassar.
Priandoko, Trias, 2015. Penyakit Yang Biasa Menyerang Ikan
Hias.http://www.pusattoko.com/penyakit-yang-biasa-menyerang-ikan-hias-a-cara-pengobatannya.html,
diakses pada tanggal 14 Oktober 2015, Makassar.
Purnama, Chandra, Yogi, 2011. Permasalahan Budidaya Ikan Koi.
http://dokumen.tips/documents/makalah-permasalahan-budidaya-ikan-koi.html,
diakses pada tanggal 14 Oktober 2015, Makassar.
Sovica, Vira, 2014.
Cara Mengobati Penyakit White Spot.http://www.caramemeliharahewan.com/2014/09/cara-mengobati-penyakit-white-spot.html,diakses
pada tanggal 14 Oktober 2015, Makassar.