MITOS
KETINDIHAN SAAT TIDUR
Kejadian
ini sering saya alami terlebih lagi saat bulan puasa, karena setelah sahur saya
biasanya tidur kembali setelah shalat subuh. Beberapa menit saat saya tidur
sayapun mengalaminya ada sedikit rasa dingin menjalar dari ujung kaki ke seluruh
tubuh. Untuk bisa bangun, satu-satunya cara adalah menggerakkan ujung kaki,
ujung tangan atau kepala sekencang-kencangnya hingga seluruh tubuh bisa
digerakkan kembali. Saya pikir saat itu, malaikat Israil telah datang menjemput
saya, tapi setelah beberapa kali mengucapkan kalimat syahadat dalam hati, rasa
sesak itupun hilang, saya dapat bergerak kembali dan tidur dengan tenang. Tetapi,
saat saya bangun kepala agak terasa pusing, serasa habis bertempur degan
makhluk halus.
Keadaan ini dapat dijelaskan secara
ilmiah dan bukan sekedar mitos, untuk lebih jelasnya marilah kita sedikit
membaca referensi yang saya dapatkan di internet berikut.
Sleep Paralysis
Menurut medis, keadaan ketika orang
akan tidur atau bangun tidur merasa sesak napas seperti dicekik, dada sesak,
badan sulit bergerak dan sulit berteriak disebut sleep paralysis alias tidur
lumpuh (karena tubuh tak bisa bergerak dan serasa lumpuh). Hampir setiap orang
pernah mengalaminya. Setidaknya sekali atau dua kali dalam hidupnya.
Sleep paralysis bisa terjadi pada
siapa saja, lelaki atau perempuan. Dan usia rata-rata orang pertama kali
mengalami gangguan tidur ini adalah 14-17 tahun. Sleep paralysis alias tindihan
ini memang bisa berlangsung dalam hitungan detik hingga menit. Yang menarik,
saat tindihan terjadi kita sering mengalami halusinasi, seperti melihat sosok
atau bayangan hitam di sekitar tempat tidur. Tak heran, fenomena ini pun sering
dikaitkan dengan hal mistis.
Di dunia Barat, fenomena tindihan
sering disebut mimpi buruk inkubus atau old hag berdasarkan bentuk bayangan
yang muncul. Ada juga yang merasa melihat agen rahasia asing atau alien.
Sementara di beberapa lukisan abad pertengahan, tindihan digambarkan dengan
sosok roh jahat menduduki dada seorang perempuan hingga ia ketakutan dan sulit
bernapas.
Kurang Tidur
Menurut Al Cheyne, peneliti dari
Universitas Waterloo, Kanada, sleep paralysis, adalah sejenis halusinasi karena
adanya malfungsi tidur di tahap rapid eye movement (REM).
Sebagai pengetahuan, berdasarkan
gelombang otak, tidur terbagi dalam 4 tahapan. Tahapan itu adalah tahap tidur
paling ringan (kita masih setengah sadar), tahap tidur yang lebih dalam, tidur
paling dalam dan tahap REM. Pada tahap inilah mimpi terjadi.
Saat kondisi tubuh terlalu lelah
atau kurang tidur, gelombang otak tidak mengikuti tahapan tidur yang
seharusnya. Jadi, dari keadaan sadar (saat hendak tidur) ke tahap tidur paling
ringan, lalu langsung melompat ke mimpi (REM).
Ketika otak mendadak terbangun dari
tahap REM tapi tubuh belum, di sinilah sleep paralysis terjadi. Kita merasa
sangat sadar, tapi tubuh tak bisa bergerak. Ditambah lagi adanya halusinasi
muncul sosok lain yang sebenarnya ini merupakan ciri khas dari mimpi.
Selain itu, sleep paralysis juga
bisa disebabkan sesuatu yang tidak dapat dikontrol. Akibatnya, muncul stres dan
terbawa ke dalam mimpi. Lingkungan kerja pun ikut berpengaruh. Misalnya, Anda
bekerja dalam shift sehingga kekurangan tidur atau memiliki pola tidur yang
tidak teratur.
Jangan Anggap Remeh
Meski biasa terjadi, gangguan tidur
ini patut diwaspadai. Pasalnya, sleep paralysis bisa juga merupakan pertanda
narcolepsy (serangan tidur mendadak tanpa tanda-tanda mengantuk), sleep apnea
(mendengkur), kecemasan, atau depresi.
Jika Anda sering mengalami gangguan
tidur ini, sebaiknya buat catatan mengenai pola tidur selama beberapa minggu.
Ini akan membantu Anda mengetahui penyebabnya. Lalu, atasi dengan menghindari
pemicu. Bila tindihan diakibatkan terlalu lelah, coba lebih banyak
beristirahat.
Kurang tidur pun tidak boleh
dianggap remeh. Jika sudah menimbulkan sleep paralysis, kondisinya berarti
sudah berat. Segera evaluasi diri dan cukupi kebutuhan tidur. Usahakan tidur
8-10 jam pada jam yang sama setiap malam.
Perlu diketahui juga, seep paralysis
umumnya terjadi pada orang yang tidur dalam posisi telentang (wajah menghadap
ke atas dan hampir nyenyak atau dalam keadaan hampir terjaga dari tidur). Itu sebabnya,
kita perlu sering mengubah posisi tidur untuk mengurangi risiko terserang
gangguan tidur ini.
Nah, jika tindihan disertai gejala
lain, ada baiknya segera ke dokter ahli tidur atau laboratorium tidur untuk
diperiksa lebih lanjut. Biasanya dokter akan menanyakan kapan tindihan dimulai
dan sudah berlangsung berapa lama. Catatan yang telah Anda buat tadi akan
sangat membantu ketika memeriksakan diri ke dokter.
Mitos Sleep Paralysis Di Berbagai
Negara
* Di budaya
Afro-Amerika, gangguan tidur ini disebut the devil riding your back hantu atau
hantu yang sedang menaiki bahu seseorang.
* Di budaya
China, disebut gui ya shen alias gangguan hantu yang menekan tubuh seseorang.
* Di budaya
Meksiko, disebut se me subio el muerto dan dipercaya sebagai kejadian adanya
arwah orang meninggal yang menempel pada seseorang.
* Di budaya
Kamboja, Laos dan Thailand, disebut pee umm, mengacu pada kejadian di mana
seseorang tidur dan bermimpi makhluk halus memegangi atau menahan tubuh orang
itu untuk tinggal di alam mereka.
* Di budaya
Islandia, disebut mara. Ini adalah kata kuno bahasa Island. Artinya hantu yang
menduduki dada seseorang di malam hari, berusaha membuat orang itu sesak napas
dan mati lemas.
* Di budaya Tuki,
disebut karabasan, dipercaya sebagai makhluk yang menyerang orang di kala
tidur, menekan dada orang tersebut dan mengambil napasnya.
* Di budaya
Jepang, disebut kanashibari, yang secara literatur diartikan mengikat sehingga
diartikan seseorang diikat oleh makhluk halus.
* Di budaya
Vietnam, disebut ma de yang artinya dikuasai setan. Banyak penduduk Vietnam
percaya gangguan ini terjadi karena makhluk halus merasuki tubuh seseorang.
* Di budaya
Hungaria, disebut lidercnyomas dan dikaitkan dengan kata supranatural boszorkany
(penyihir). Kata boszorkany sendiri berarti menekan sehingga kejadian ini
diterjemahkan sebagai tekanan yang dilakukan makhluk halus pada seseorang di
saat tidur.
* Di budaya
Malta, gangguan tidur ini dianggap sebagai serangan oleh Haddiela (istri
Hares), dewa bangsa Malta yang menghantui orang dengan cara merasuki orang
tersebut. Dan untuk terhindar dari serangan Haddiela, seseorang harus menaruh
benda dari perak atau sebuah pisau di bawah bantal saat tidur.
* Di budaya New
Guinea, fenomena ini disebut Suk Ninmyo. Ini adalah pohon keramat yang hidup
dari roh manusia. Pohon keramat ini akan memakan roh manusia di malam hari agar
tidak menggangu manusia di siang hari. Namun, seringkali orang yang rohnya
sedang disantap pohon ini terbangun dan
terjadilah sleep paralysis.
REFERENSI:
www.imranxrhia.com/2011/06/rahasia-dan-fakta-ketidisan-atau-sleep.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
komentarnya tulung!! tentang postingan saya